Para peneliti telah mengidentifikasi lebih 100 exoplanet raksasa yang mungkin memiliki satelit berpotensi memiliki kehidupan.
Analisis baru ini dapat mengubah cara para ilmuwan mencari kehidupan di kosmos, kata anggota tim studi.
Pencarian itu umumnya terfokus pada tempat-tempat kurang lebih seperti Bumi - planet-planet berbatu di "zona layak huni" bintang induknya, rentang jarak tepat di mana air cair bisa ada di permukaan dunia. Planet seperti Jupiter tidak tampak seperti kandidat baik dalam hal ini, karena mereka tidak memiliki permukaan yang terlihat. Namun bulan-bulan berbatu seperti raksasa gas mungkin cerita yang berbeda, kata anggota tim studi.
"Saat ini ada 175 bulan diketahui mengorbit delapan planet di tata surya kita," kata rekan penulis studi Stephen Kane, seorang profesor astrofisika planet di UCR dan anggota dari Pusat Astrobiologi Alternatif Bumi UCR, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
"Sementara sebagian besar dari bulan-bulan ini mengorbit Saturnus dan Jupiter, berada di luar zona layak huni matahari, mungkin tidak terjadi di tata surya lainnya," tambah Kane. "Termasuk exoons berbatu dalam pencarian kita akan kehidupan di ruang angkasa akan sangat memperluas tempat yang bisa kita lihat."
Tim peneliti meneliti database teleskop luar angkasa Kepler milik NASA, telah menemukan sekitar 70 persen dari 3.700 eksoplanet yang diketahui hingga saat ini. Mereka menandai 121 gas raksasa tampak mengorbit di zona layak huni.
Tidak ada exomoons dikonfirmasi. Tetapi jika ada planet luar angkasa besar memiliki satelit alami - tampaknya mungkin, mengingat bagaimana bulan-bulan umum berada di tata surya kita sendiri - mereka bisa menjadi tempat tinggal menjanjikan bagi kehidupan, kata anggota tim studi. Misalnya, bentuk kehidupan potensial di permukaannya dapat memanfaatkan energi yang datang langsung dari bintangnya, dan cahaya memantul dari planet induknya juga.
"Sekarang kami telah membuat database planet raksasa dikenal di zona layak huni bintang mereka, pengamatan kandidat terbaik untuk hosting exomoons potensial akan dibuat untuk membantu memperbaiki sifat exomoon yang diharapkan," kata penulis utama studi Michelle Hill, sarjana mahasiswa di Universitas Southern Queensland bekerja dengan Kane, mengatakan dalam pernyataan itu.
"Studi tindak lanjut kami akan membantu menginformasikan desain teleskop masa depan sehingga kami dapat mendeteksi bulan-bulan ini, mempelajari properti mereka, dan mencari tanda-tanda kehidupan," tambah Hill, akan bergabung dengan program pascasarjana UCR di musim gugur.
terimakasih sudah berbagi infonya yah kak
BalasHapusCEO Mayora