Potrait by Justus Sutersmans |
Salah satu kemenangan pertama astronomi observasional adalah pengamatan Galileo terhadap Venus menunjukkan bahwa Matahari, bukan Bumi berada di pusat Tata Surya. Sehingga membuktikan bahwa benarnya model Copernicus daripada model Ptolemeus. Dalam model Tata Surya milik Ptolemeus, planet-planet bergerak melingkar 'epicycles' pusat bergerak mengelilingi bumi dalam lingkaran yang lebih besar, disebut deferents. Ini memungkinkan untuk memperhitungkan gerakan 'retrograde' dari planet seperti Mars dan Jupiter ketika mereka muncul untuk bergerak mundur di langit.
Model Ptolemeus |
Dalam model Ptolemeus, Venus terletak di antara Bumi dan Matahari sebab
itu hanya bisa menunjukkan fase
sabit sementara yang ukuran sudutnya kecil (karena waktu yang diperlukan venus untuk mengelilingi bumi sama dengan waktu yang diperlukan matahari mengelilingi bumi). Sebaliknya, dalam model Copernicus Venus
mengorbit Matahari, Ketika pada nearside (bagian dekat) Matahari, akan menunjukkan fase sabit. Ketika pada sisi farside
(bagian jauh), tetapi masih terlihat, itu akan menunjukkan fase hampir
penuh. Pengamatan Galileo, dibuat dengan instrumen
astronomi paling sederhana, mampu menunjukkan mana dari dua model yang bersaing di lingkup Tata Surya adalah benar. Dalam cara sama, tetapi menggunakan instrumen jauh lebih canggih, astronom telah mampu
memilih antara teori yang bersaing di lingkup alam semesta.
Referensi:
Morison Ian, 2008. Introduction to Astronomy and Cosmology. John Wiley &Sons. University of Manchester, UK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar